Diseminasi Konten Naskah Moderasi Beragama

Surabaya, bimas Islam-Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Muhammadiyah Amin mengatakan penyebaran gagasan dan sikap moderasi beragama

Kunjungan Kerja Pokjaluh Kota Palangkaraya

Kegiatan kunjungan pokjaluh dari kota Palangkaraya dilaksanakan pada tanggal 4 April 2019 di Kantor Kementerian Agama Kabupaten.

Kunjungan Kerja Pokjaluh Kota Palangkaraya

Dalam kegiatan itu juga dilakukan bakti sosial di TK Harapan Bajulmati, Masjid Ceng Ho .

Kunjungan Kerja Pokjaluh Kota Palangkaraya

Bakti sosial dilaksanakan juga penanaman mangrove di pinggir sungai yang bermuara di laut ungapan dusun bajulmati kecamatan Gedangan.

Peningkatan Kompetensi Penyuluh agama Islam dan Qiyamul Lail

Kompetensi penyuluh agama Islam tidak hanya sebatas melaksanakan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat akan tetapi juga mempunyai kompetensi ibadah sholat malam.

Sabtu, 27 Juni 2020

Mengenal Metode dan Menengok Sejarah Mushaf Ustmani

Siang itu tepat pukul 14.00 Wib kegiatan pembinaan kepada guru TPQ Kec. Pagelaran dimulai, dari sini tepatnya di TPQ Nurul Iman Kecamatan Pagelaran saya menemukan hal baru terkait dengan metode pembelajan TPQ dengan metode  Ustmani, sebenarnya pembelajaran metode ini sama dengan metode lainnya yang pada intinya memberikan pemahaman tentang bagaimana membaca Al-Qur'an dengan baik, namun yang berbeda adalah Al-Qur'an yang dibaca berbeda dengan Al-Quran yang di baca pada umumnya, Al-Qur'an versi Ustmani dari segi harakatnya berbeda dengan Al-Qur'an yang kita baca sehari-hari yang lengkap dengan harakatnya, meskipun begitu bacaannya sama.

Jika kita kembali pada sejarah awal, barangkali  tidak setiap Muslim mengetahui bahwa Al-Qur'an yang banyak dibaca saat ini, dulunya berasal dari ayat-ayat Alquran yang berserakan. Namun, akhirnya lembaran ayat berserakan tersebut dikumpulkan pada masa Khalifah Utsman bin Affan, yang kemudian disebut dengan mushaf Utsmani.

Istilah mushaf Utsmani sudah tidak asing lagi di telinga umat Islam. Istilah mushaf dibentuk dari kata "shahifah", yaitu bentuk jamak dari kata "shaha'if", "shuhuf". Menurut Al-Jauhari dalam kitab Ash-Shihah fi al-Lughah, shahifah berarti al-kitab. Secara bahasa, shahifah bisa diartikan sebagai lembaran-lembaran tulisan.

Kata shuhuf dinyatakan delapan kali di delapan ayat Alquran, yaitu ada di dalam surah Thaha ayat 133, surah an-Najm ayat 36, surah al-Muddatstsir ayat 52, surah 'Abasa ayat 13, surah at-Takwir ayat 10, surah al-A'la ayat 18 dan 19, dan surah al-Bayyinah ayat 2.

Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengatakan, mushaf Utsmani adalah mushaf dari ayat-ayat Allah SWT yang dikumpulkan kaum Muslimin pada zaman khilafah atau pemerintahan sahabat Utsman bin Affan. Mushaf Alquran tersebut dibakukan penulisannya pada tahun 25 Hijriyah atau 646 Masehi.

Pada masa kekuasaan Khalifah Utsman bin Affan, mushaf masih gundul, tidak berharakat atau tidak terdapat tanda baca. Untuk menghindarkan dari kesalahan baca, lalu ahli bahasa, Abu Al-Aswad Zalim bin Sufyan ad-Dhu'ali, merumuskan tanda harakat dan titik atas perintah Khalifah Ali bin Abi Thalib. (Ensiklopedi Islam Jilid 4).

Dalam hal bacaan, orang yang mula-mula menaruh perhatian terhadap kemungkinan pertikaian yang terjadi di kalangan masyarakat Islam adalah Huzaifah bin Yaman. Keadaan tersebut kemudian disampaikan kepada Khalifah Utsman agar mendapatkan penyelesaian. Langkah awal yang dilakukan Khalifah Utsman adalah meminta kumpulan naskah Al-Qur'an yang disimpan Hafsah binti Umar, yaitu kumpulan tulisan yang berserakan pada zaman pemerintahan Abu Bakar. (Ensiklopedi Islam Jilid 5, hlm 142).

Khalifah Utsman kemudian membentuk suatu badan atau panitia yang diketuai Zaid bin Sabit, sedangkan anggotanya adalah Abdullah bin Zubair dan Abdurrahman bin Haris. Tugas yang harus dilaksanakan oleh tim tersebut adalah membukukan lembaran-lembaran yang lepas dengan cara menyalin ulang ayat-ayat Al-Qur'an ke dalam sebuah buku yang disebut mushaf.

Dalam pelaksanaannya, Khalifah Utsman menginstruksikan agar penyalinan tersebut harus berpedoman kepada bacaan mereka yang menghafalkan Al-Qur'an. Seandainya terdapat perbedaan dalam pembacaan, yang ditulis adalah yang berdialek Quraisy. Sebab, Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Quraisy. Bahasa Quraisy merupakan bahasa yang paling mulia, bahasa yang digunakan oleh Rasulullah SAW, bahasa yang paling tinggi kedudukan tata bahasanya.

Salinan kumpulan Al-Qur'an yang dikenal dengan nama Al-Mushaf, oleh panitia tersebut diperbanyak sejumlah lima buah. Empat naskah dibawa ke Makkah, Suriah, Basra, dan Kufah. Sementara, satu naskah lagi tetap berada di Madinah yang disebut mushaf Al-Imam.

Tujuan awal pengumpulan Al-Qur'an tersebut, yaitu untuk mempersatukan semua umat Islam yang sempat terpecah belah karena adanya perbedaan dalam pembacaan Al-Qur'an . Khalifah Utsman juga memerintahkan kepada semua gubernurnya untuk segera menghancurkan semua mushaf yang ada di tengah-tengah masyarakat dan digantikan dengan mushaf yang kini disebut mushaf Utsmani tersebut.

Sejak saat itu, kaum Muslimin bersatu di atas satu mushaf Utsmani. Mushaf Utsmani dirumuskan dengan nukilan yang mutawatir, sehingga tidak ada perbedaan atau perselisihan sedikit pun dalam nukilan tersebut. Mushaf Alquran yang disebut sebagai mushaf Utsmani akan tetap terpelihara di atas pemeliharaan Allah SWT sampai hari kiamat.

Sedangkan Metode Usmani merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an yang sedang berkembang saat ini. Metode usmani ini sebenarnya adalah metode ulama’ salaf yang telah lama hilang, dikarenakan percobaan metode-metode baru yang belum ada, yang mungkin bisa lebih mudah dan cepat dalam belajar membaca Al-Qur’an. namun kenyataannya sebaliknya, banyak bacaan-bacaan Al-Qur’an yang menyalahi dan keluar dari kaidah-kaidah ilmu tajwid.
Metode usmani ini menggabungkan antara tiga metode, yaitu metode riwayat, metode belajar membaca Al-Qur’an, dan metode diroyah, dan disusun dalam sebuah rangkaian dari materi yang sangat mudah untuk digunakan belajar membaca Al-Qur’an bagi semua kalangan.
Metode praktis belajar membaca Al-Qur’an usmani adalah satu karya tentang metode pembelajaran Al-Qur’an yang disusun oleh Abu Najibullah Saiful Bakhri di penghujung tahun 1430 H. tepatnya pada 17 ramadhan 1430 H. sesuai dengan bacaan Imam Asim Riwayah Hafs.

Metode praktis belajar membaca Al-Qur’an adalah pembelajaran Al-Qur’an dengan menciptakan pembelajaran yang praktis dan mudah. Sehingga dapat diterima dari berbagai kalangan. Bukan hanya anak- anak, remaja, dan dewasa. Tetapi untuk kalangan orang tua bisa menerima materi yang disampaikan guru dalam pembelajaran Al-Qur’an dengan menerapkan metode praktis belajar membaca Al-Qur’an. Dalam ayat Al- Qur’an surat al-hijr ayat 9 dapat kita jadikan sebagai landasan dalam mengajar Al- Qur’an metode usmani, yang artinya : “Sesungguhnya kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya kami benar- benar memeliharanya” (Al- Hijr : 9)
Dari ayat tersebut mengandung pengertian bahwa jangan mengajar yang salah dan apapun yang dilakukan oleh seorang guru pengajar Al- Qur’an hendaklah dalam rangka menjaga kehormatan dan keaslian Al- Qur’an.



Jumat, 26 Juni 2020

Penyuluh Agama Kecamatan Tajinan Berbagi Makanan Gratis


Penyuluh Agama Kecamatan Tajinan mengadakan kegiatan berbagi Shodaqah dalam bentuk pemberian makanan Gratis, Jumat (26/6/20). Kegiatan ini rutin digelar setiap hari Jumat.
Pemberian makanan berupa snack dan nasi bungkus itu dibagi-bagikan kepada masyrakat yang melintas dan dipan KUA Tajinan. Sejumlah pengendara lalu lintas sekitar lokasi tersebut juga mendapatkan pembagian snack dan nasi bungkus  ini.
Rodliyah ( PAIF Tajinan ) mengatakan, Gerakan Shodaqah Jumat merupakan tempat atau wadah berbagi keberkahan yang menyalurkan sedekah dengan fokus pada makanan dari donatur. Makanan itu dibagikan untuk kaum duafa disekitar KUA Tajianan maupun pengendara yang melintas didepan KUA.
Radliyah menyampaikan, alasan Gerakan Shodaqah melakukan kegiatan Berbagi Keberkahan di hari Jumat karena waktu sedekah yang paling utama yakni di hari Jumat. Dia pun mengatakan, makanan yang disediakan untuk dibagi itu tidak hanya untuk  pengendara lalu lintas saja. Melaikan juga untuk kaum duafa, pemulung atau pedagang yang ada di sekitar KUA.
Giat ini yang beranggotakan dari Penyuluh agama PNS maupun non PNS berseta keluarga KUA tajinan tersebut setiap hari Jumat menyediakan makanan snack dan nasi bungkus sebanyak 125 . Radliyah mengatakan, makanan sebanyak itu dapat terkumpul dari hasil sedekah para donatur. “Donatur kita di antaranya dari kerabat terdekat, seperti Kepala KUA, PAIF, PAH, Staf KUA dan saudara disekitar rumah serta teman-teman,” tuturnya kepada Pokjaluhnews.com

Giat ni dilakukan pada hari jumat karna punya alasan yaitu hari Jumat merupakan hari paling baik dibanding hari-hari lainnya. Bahkan disebut sebagai sayyidul ayyam, pemimpin hari-hari lainnya.
Pada hari itu, Allah SWT membuka pintu ampunan, doa dikabulkan dan amal biak dijanjikan pahala yang sangat besar.
Karena itu, Nabi SAW. menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak ibadah, zikir, shalawat, amal shaleh dan sedekah di hari Jumat.
Disebutkan bahwa Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah pernah berkata tentang keutaman shodaqah hari Jumat. Beliau berkata; yang artinya
Keutamaan sedekah di hari Jumat dibanding semua hari dalam sepekan seperti keutamaan shodakah di bulan Ramadhan dibandingkan bulan-bulan lainnya.” tambahnya








Rabu, 24 Juni 2020

Pembinaan Dari Kasi Penais Provinsi Jawa Timur

Kab. Malang. Rabu 24 Juni 2020 Penyuluh Agama Islam Fungsional dan koordinator  Penyuluh Agama Islam Honorer sekabupaten Malang menghadiri acara monitoring dari Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur. Dalam kegiatan ter iasebut dibuka oleh ketua pokjaluh kab. Malang Muhammad Asrorur Rabbani, dilajutkan oleh Kasi Bimas Isalam Kab. Malang Irfan Hakim, serta ketua pokjaluh provinsi Jawa Timur Syaifudin Ma'arif. 

Dalam kegiatan monitoring ini AW Efendi, selaku Kasi Penais Provinsi Jawa Timur menyampaikan tentang pentingnya penggunaan masker di era new normal, bahwa pengalaman negara asia yang berhasil terkait penanganan pandemi covid 19 diantaranya, Jepang dan korea selatan dengan pemakaian masker setiap hari dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari tanpa melockdown wilayahnya dan berhasil dengan penurunan pandemi cov.19.  Sedangkan Cina yg merupakan asal munculnya pandemi cov.19 melockdown wilayahnya termasuk kota asal pandemi, meskipun yang terjangkit hanya puluhan orang, keberhasilan Cina menurunkan pandemi dengan kedisiplinan tinggi bagi setiap warganya. 

Lantas bagaimana dengan Indonesia? permasalah utamanya adalah tentang kepatuhan dan kedisiplinan. Disamping ekonomi juga kesadaran masyarakat dalam penggunaan masker dan sosial distanding kurang dipedulikan hinggga angka penurunan pandemi tidak bisa dibendung,, budaya masker lanjut AW Efendi, dapat menyembuhkan sakit flu dari hasil penelitian dan juga pernah dilakukannya dengan menggunakan penghangatan tenggorokan, dari segi kesehatan masker dapat membantu menurunkan penyakit.

Dengan adanya pandemi ini penyuluh agama diharapkan dapat menyaring berita-berita hoax jangan asal share sebelum di kaji dan dipraktekkan terlebih dahulu. Karena penyuluh sebagai motor penggerak dan penangkal berita hoax khusunya dikementerian Agama.
Dalam acara monitoring tersebut AW Efendi, juga menyampkain terkait lomba penyuluh teladan yang tetap diadakan di provinsi Jawa Timur  agar dipersiapkan terutama video kegiatan dan inovasi terbaru baik untuk penyuluh PNS maupun Non PNS hingga 30 Juli 2020 untuk pengumpulkan berkasnya, dimana ada verval di tingkat kabupaten dan hasilnya di bawa ke provinsi. 

Setelah acara selesai kemudian diadakan pemilihan Pengurus FKPAI yang baru dalam pemilihan tersbut juga disaksikan oleh Kasi Penais provinsi Jawa Timur, dimana yang terpilih menjadi pengurus FKPAI, ketua Ahmad Sukardi Penyuluh Agama Islam Kec. Sumbermanjing Wetan, Sekretaris M. Munir, Penyuluh Agama Islam Kec. Dau, dan Bendahara Nur Faizah, Penyuluh Agama Islam Kec. Kromengan.




Penyuluh Agama Sumberpucung Berikan Masker dan Sembako Gratis


Penyuluh Agama Honorer ( PAH ) Sumberpucung untuk  mewujudkan kepedulian kepada sesama, terutama masyarakat kecamatan Sumberpucung kabupaten Malang yang tidak mengenakan masker baik saat berkendaraan maupun pejalan kaki, Keluarga besar KUA pada Kamis 30 April 2020 membagikan sekitar 350 buah masker secara gratis.

Kegiatan yang dilaksanakan di jalan raya depan pasar sumberpucung giat ini  juga didukung oleh jajaran Polsek Sumberpucung

Aksi Pembagian masker ini diawali dengan berfoto bersama Physical Distancing Di halaman Kantor Urusan Agama Kecamatan Sumberpucung. Kemudian tim gabungan dari PAH, KUA Sumberpucung dan Polsek  mengelompok menjadi 2, yaitu di depan pasar (jalan raya) dan satu kelompok yang lain masuk kedalam pasar sambil memberi himbauan untuk mengikuti aturan protokol kesehatan. ).

Pada saat giat ini, pengguna jalan dan pengunjung pasar sumberpucung pagi ini lumayan ramai. Dan faktanya masih banyak pengendara sepeda motor, mobil maupun pedagang yang masih belum menggunakan masker. Sehingga kehadiran keluarga besar KUA Sumberpucung yang terdiri Pimpinan, Penyuluh Agama Islam Fungsional, 8 orang Penyuluh Agama Islam Non PNS dan staff KUA  bersama 5 orang personel dari Polsek Sumberpucung yang membagikan masker secara gratis sangat bermanfaat bagi mereka, utamanya di tengah pandemi Covid-19 yang masih mewabah ini.

Aksi Pembagian masker ini berlangsung mulai pukul 09.30 dan berakhir pada pukul 10.30 Wib. Kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi dan koordinasi Penyuluh serta pembinaan oleh Bapak H.Muhamad Hanif, MAg kepala KUA dan Bapak Mahfudin, PAI Fungsional, di KUA Kecamatan Sumberpucung. Sedangkan bapak ibu personel dari jajaran Polsek melanjutkan tugasnya .

Selain pembagian masker yang diperoleh dari infaq patungan PAI, PAH, Pimpinanan Dan staff KUA Sumberpucung, seminggu sebelumnya juga telah membagikan 150 paket sembako yang dibagikan kepada warga yang sangat membutuhkan di beberapa desa yang ada di kecamatan Sumberpucung.

Semoga dengan gerakan sosial dan pembagian masker ini semakin banyak warga yang terhindar dari penularan virus Corona yang sangat ganas ini. Dan terlebih di bulan suci Ramadhan 1441 H, semoga dengan pertolongan dan ridho Allah SWT, semoga pandemi Covid-19 ini segera diangkat atau lenyap dari muka bumi.

Kamis, 18 Juni 2020

Menambah Wawasan Tentang Narkoba, Penyuluh Agama Pakisaji Audensi dengan BNN Kabupaten Malang


                                               Rabu, 17-06-2020
Pokjaluh- Penyuluh Agama Islam Kecamata Pakisaji, silaturraohmi dan Audensi kekantor Badan Narkotika Nasional kabupaten Malang pada hari Rabu tanggal 17 Juni 2020
Dalam silaturraohmi ini kami bertujuan untuk menindaklanjuti surat yang kami kirim, ada beberapa hal yagng diperoleh dalam giat ini yaitu BNN siap bekerjasama dalam penyuluhan tentang narkoba yang meliputi pembinaan kepada penyuluh agama baik PNS maupun Non PNS 
Brama (Bidang penyuluhan BNN) mengatakan kami merasa terhormat dan senang dengan adanya silaturrahmi yang dilakukan oleh Penyuluh Agama Kecamatan Pakisaji dengan silaturrahmi ini kami akan tindaklanjuti dengan mengadakan pembinaan dan pemberian materi terkait NARKOBA mulai dari jenis sampai ciri ciri bagi pecandu narkoba.
Kami miris melihat masyarakat sekarang yang banyak mencoba merasakan narkoba bahkan remaja sekarang dengan gampang memperoleh alat untuk sekedar ngeplay hanya dengan lem, komix bahkan yang lebih miris lagi memakai sisa pempes yang dimasak dengan air, maka dari itu kami ingin sekali melakukan penyuluhan, tambahnya


Menurut Marsidi (PAIF Pakisaji), kegiatan itu merupakan tindak lanjut dari program yang dilakukan Penyuluh Pakisaji untuk meningkatkan kopetensi dibidangnya, yang sebelumnya pernah mengirim surat untuk Audensi dan baru sekarang bisa terealisasi, kami sangat senang seperti gayun bersambut kita satu tujuan yaitu  bersama BNN untuk mengadakan penyuluhan pengetahuan tentang NARKOBA dan bahayanya,
Dia menyampaikan, penyuluh agama merupakan salah satu ujung tombak dari Kementerian Agama dalam melakukan pembinaan dan pemberdayaan di masyarakat, sehingga kegiatan tersebut dikhususkan pada pendalaman materi tentang pengetahuan narkoba, tambahnya