Diseminasi Konten Naskah Moderasi Beragama
Surabaya, bimas Islam-Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Muhammadiyah Amin mengatakan penyebaran gagasan dan sikap moderasi beragama
Kunjungan Kerja Pokjaluh Kota Palangkaraya
Kegiatan kunjungan pokjaluh dari kota Palangkaraya dilaksanakan pada tanggal 4 April 2019 di Kantor Kementerian Agama Kabupaten.
Kunjungan Kerja Pokjaluh Kota Palangkaraya
Dalam kegiatan itu juga dilakukan bakti sosial di TK Harapan Bajulmati, Masjid Ceng Ho .
Kunjungan Kerja Pokjaluh Kota Palangkaraya
Bakti sosial dilaksanakan juga penanaman mangrove di pinggir sungai yang bermuara di laut ungapan dusun bajulmati kecamatan Gedangan.
Peningkatan Kompetensi Penyuluh agama Islam dan Qiyamul Lail
Kompetensi penyuluh agama Islam tidak hanya sebatas melaksanakan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat akan tetapi juga mempunyai kompetensi ibadah sholat malam.
Sabtu, 29 Februari 2020
Sosialisasi Pengajuan Piagam TPQ, MADIN, PONPES dan Majelis Taklim
Kec. Turen. Penyuluh Agama Islam Gelar Sosialisasi Pengajuan Piagam TPQ, Madin, Ponpes, Dan Majelis Taklim
Kab. Malang (Penyuluh), Jum’at, 28 Pebruari 2020 Penyuluh Agama Islam Kecamatan Turen menggelar sosialisasi pengajuan pembuatan piagam bagi pengurus Pondok Pesantren (Ponpes), Madrasah Diniyah (Madin) dan Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) se-kecamatan Turen.
Kegiatan yang diikuti sebanyak 300 lebih peserta dari pengurus lembaga pendidikan Islam Non Formal se-Kecamatan turen tersebut turut dihadiri Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Malang Drs. H. Irfan Hakim, MA. Kepala KUA Kecamatan Turen H. Abd Salam, S.Ag. M,Sy. Ketua FKPQ, Ketua FKDT, perwakilan MUI Kecamatan Turen, dan Kepala Desa Sananrejo.
"Kegiatan ini dilaksanakan karena keprihatinan Penyuluh Agama Islam Kecamatan Turen yang mengetahui bahwa masih banyak warga turen yang simpangsiur terkait pengajuan piagam terdaftar dan ijin operasional TPQ, Madin, Ponpes, Dan Majelis Taklim”, ucap Sukanto selaku Koordinator Penyuluh Agama Islam Honorer Kecamatan Turen.
Selaku kepada desa sananrejo, Hj. Erna yustining mengucapkan banyak terima kasih atas kepercayaannya karena desa Sananrejo sering dijadikan tempat untuk kegiatan keagamaan dan menjadi desa binaan pusaka sakinah di kecamatan turen, semoga jalinan kerjasama antara ulama dan umaro selalu terjalin dengan baik sehingga menjadikan desa sananrejo menjadi desa yang baldatun toyyibah wa robbun ghofur.
TPQ, MADIN dan PONPES serta Majelis Taklim itu adalah aset kita yang harus dijaga, dilestarikan dan segera di urus perizinannya agar dikemudian hari tidak bermasalah dan ada pengakuan dari Kementerian Agama, dalam sambutan Abd. Salam selaku Kepala Kua Kecamatan Turen.
Sementara itu, Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Malang, Irfan Hakim mengatakan bahwa piagam merupakan bukti lembaga kita terdaftar dan diakui di kementerian agama Kabupaten Malang, selain itu beliau menghimbau agar para orang tua dan guru bisa mendidik anak/santri dengan hati agar bisa menjadikan santri kita menjadi manusia yang membawa manfaat dan barokah.
Selanjutnya, Muhammad asrorur robbani selaku Ketua Pokjaluh Kabupaten Malang menerangkan alur pengajuan piagam TPQ, Madin, Ponpes, dan Majelis Taklim beserta syarat dan blangko yang harus di siapkan ketika kita mengajukan permohonan piagam tersebut.
Ditambahkannya, saat ini menurutnya lembaga-lembaga pendidikan Islam memiliki peran yang sangat strategis dan merupakan lahan yang sangat subur dalam mencetak generasi muda muslim yang potensial serta menjadi tempat khusus dalam proses transfer ilmu pengetahuan agama Islam diera modern saat ini. sehingga kedepan keberadaannya bisa memfilter efek negatif dari pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman yang menyimpang/radikal.(asr)
Rabu, 19 Februari 2020
Penyuluh Agama Islam Kec Kromengan kerjasama GP ANSOR Pegelaran Peduli sampah
19.07
No comments
Menurut (Jambeck. Jenna, 2015) peneliti dari Universitas Georgia direktur dari Center for Circular Materials Management merilis temuan bahwa Indonesia merupakan salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Hal ini dapat kita rasakan secara nyata dengan melihat tumpukan sampah di tempat pembuangan ahir yang semakin bertembah tanpa adanya proses daur ulang, sungai-sungai yang penuh dengan sampah. bahkan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) mengatakan terdapat 187,2 juta ton sampah plastik di Indonesia berakhir di samudera. Semua itu bisa terjadi karena kebiasaan masyarakat Indonesia yang kurang sadar terhadap kebersihan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat.
(Pengambilan sampah oleh GP ANSOR Pagelran)
“Pengangkutan sampah di salah satu Posko Shodaqoh Sampah”
Kesadaran masyarakat terhadap sampah itulah yang coba dibiasakan oleh masyarakat kec. Kromengan yang di motori Penyuluh Agama Islam kec. Kromengan yang kerjasama dengan PAC GP ANSOR Kec Pagelaran. Melalui jamaah binaan, para Penyuluh mulai menyadarkan masyarakat pentingnya untuk tidak membuang sampah sembarangan. Apalagi dengan adanya gagasan oleh salah satu PAIF yaitu Marsidi bahwa sampah dapat dijadikan sebagai shodaqoh, membuat masyarakat semakin antusias dengan adanya gagasan tersebut. Bukan hanya jamaah binaan, bahkan kini semua masyarakat, dari usia
anak-anak, remaja, sampai dewasa kini ikut peran aktif dalam pengumpulan sampah.
Luqman ( Koordinator Shodaqoh sampah dari ANSOR ) menyatakan Kami dari ANSOR Pagelaran sangat megapresiasi kepada Penyuluh Agama di Kecamatan Kromengan yang peduli dengan lingkungan melalui gerakan peduli sampah, kami bertugas mengambil dan mengelola, hasilnya 25% diambil ANSOR itupun juga digunakan untuk santunan kaum Dhuafa' melalui "ANSOR CARE".
Luqman ( Koordinator Shodaqoh sampah dari ANSOR ) menyatakan Kami dari ANSOR Pagelaran sangat megapresiasi kepada Penyuluh Agama di Kecamatan Kromengan yang peduli dengan lingkungan melalui gerakan peduli sampah, kami bertugas mengambil dan mengelola, hasilnya 25% diambil ANSOR itupun juga digunakan untuk santunan kaum Dhuafa' melalui "ANSOR CARE".
“Semua kalangan bersemangat mengumpulkan sampah”
Sebuah kegiatan yang diberi nama Shodaqoh Jariah Sampah tersebut kini menjadi ikon bagi Penyuluh Agama Islam serta seluruh masyarakat kec. Kromengan. “Ketika ibu-ibu mengumpulkan sampah untuk dishodaqohkan, maka ibu-ibu akan mendapatkan 3 manfaat, yaitu (1) menyelamatkan lingkungan, (2) mencegah tandusnya tanah akibat pembakaran sampah, dan (3) mendapat pahala shodaqoh jariah” tutur Marsidi (PAIF) setiap sosialisai ke jamaah bersama Penyuluh Agama Islam kec. Kromengan. Marsidi bersama Penyuluh Agama Islam kec. Kromengan berharap dapat merubah kebiasaan masyarakat yang suka membuang sampah sembarangan menjadi peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan adanya program Shodaqoh Jariah Sampah.