Menurut (Jambeck. Jenna, 2015) peneliti dari Universitas Georgia direktur dari Center for Circular Materials Management merilis temuan bahwa Indonesia merupakan salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Hal ini dapat kita rasakan secara nyata dengan melihat tumpukan sampah di tempat pembuangan ahir yang semakin bertembah tanpa adanya proses daur ulang, sungai-sungai yang penuh dengan sampah. bahkan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) mengatakan terdapat 187,2 juta ton sampah plastik di Indonesia berakhir di samudera. Semua itu bisa terjadi karena kebiasaan masyarakat Indonesia yang kurang sadar terhadap kebersihan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat.
(Pengambilan sampah oleh GP ANSOR Pagelran)
“Pengangkutan sampah di salah satu Posko Shodaqoh Sampah”
Kesadaran masyarakat terhadap sampah itulah yang coba dibiasakan oleh masyarakat kec. Kromengan yang di motori Penyuluh Agama Islam kec. Kromengan yang kerjasama dengan PAC GP ANSOR Kec Pagelaran. Melalui jamaah binaan, para Penyuluh mulai menyadarkan masyarakat pentingnya untuk tidak membuang sampah sembarangan. Apalagi dengan adanya gagasan oleh salah satu PAIF yaitu Marsidi bahwa sampah dapat dijadikan sebagai shodaqoh, membuat masyarakat semakin antusias dengan adanya gagasan tersebut. Bukan hanya jamaah binaan, bahkan kini semua masyarakat, dari usia
anak-anak, remaja, sampai dewasa kini ikut peran aktif dalam pengumpulan sampah.
Luqman ( Koordinator Shodaqoh sampah dari ANSOR ) menyatakan Kami dari ANSOR Pagelaran sangat megapresiasi kepada Penyuluh Agama di Kecamatan Kromengan yang peduli dengan lingkungan melalui gerakan peduli sampah, kami bertugas mengambil dan mengelola, hasilnya 25% diambil ANSOR itupun juga digunakan untuk santunan kaum Dhuafa' melalui "ANSOR CARE".
Luqman ( Koordinator Shodaqoh sampah dari ANSOR ) menyatakan Kami dari ANSOR Pagelaran sangat megapresiasi kepada Penyuluh Agama di Kecamatan Kromengan yang peduli dengan lingkungan melalui gerakan peduli sampah, kami bertugas mengambil dan mengelola, hasilnya 25% diambil ANSOR itupun juga digunakan untuk santunan kaum Dhuafa' melalui "ANSOR CARE".
“Semua kalangan bersemangat mengumpulkan sampah”
Sebuah kegiatan yang diberi nama Shodaqoh Jariah Sampah tersebut kini menjadi ikon bagi Penyuluh Agama Islam serta seluruh masyarakat kec. Kromengan. “Ketika ibu-ibu mengumpulkan sampah untuk dishodaqohkan, maka ibu-ibu akan mendapatkan 3 manfaat, yaitu (1) menyelamatkan lingkungan, (2) mencegah tandusnya tanah akibat pembakaran sampah, dan (3) mendapat pahala shodaqoh jariah” tutur Marsidi (PAIF) setiap sosialisai ke jamaah bersama Penyuluh Agama Islam kec. Kromengan. Marsidi bersama Penyuluh Agama Islam kec. Kromengan berharap dapat merubah kebiasaan masyarakat yang suka membuang sampah sembarangan menjadi peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan adanya program Shodaqoh Jariah Sampah.
0 komentar:
Posting Komentar